Saturday, June 4, 2011

Pengalam Praktek di MA Kampar Timur

                              Anggota Praktek di MA Kampar Timur
Alangkah senangnya menjadi kepompong, berkarya dalam diam bertahan dalam kesepian dan kesempitan tetapi ketika tiba waktunya menjadi kupu-kupu tidak ada fikiran lagi kecuali ingin terbang menyusuri dunia serta memberi manfaat bagi bunga guna penyerbukan.
Penggalan kalimat syahdu diatas menggambarkan kehiudpan ini, saya boharudin mengalami sesuai dengan kalimat syahdu tersebut. Menuntut ilmu jauh dari orang tua itu suatu hal yang penuh dengan resiko dan tantangan walau sudah cukup lama jauh dari orang tua. Disela menunutut ilmu ada rasa marah, kesal, malas, melinder atau sesuatu yang bersifat negatif. Namun, hal itu akan hilang ketika saya mengingat jerih payah orang tua dirumah, mencari uang guna untuk membiayai saya kuliah. Apakah saya akan menyia-nyiakan semua itu, tentu tidak  !! Saya masih normal dan masih mempunyai naluri untuk tidak menghianati amanah itu.
Kadang saya berfikir, lagi ngapain ea orang tua saya ?? atau lagi susah payah. Namun rasa itu hilang ketika saya menelfon ibu atau ayah. Saya sering meminta do’a dan restu kepada orang tua didalam menaungi kehidupan ini. Karena bagi saya do’a restu orang tua sangat di kabulkan oleh Allah.
Mohon do’a Ayah dan ibu semoga saya mampu menghadapi semua rintangan, tantangan guna mencapai cita-cita saya. Mungkin orang sedikit heran, mengapa saya menceritakan hal ini padahal yang disuruh adalah membuat pengalaman dalam praktek mata kuliah intrumentasi bimbingan dan konseling. Namun saya juga berfikir, karena orang tua itulah saya mampu melaksanakan kegiatan praktek ini yakni dari biaya dan sebagainya.
Ketika saya sedang bermalas-malas saya biasa mengingat hal diatas dan saya biasa kadang menangis, namun ketika mengingat hal diatas saya langsung bangkit dan bersemangat. Baik itu dalam melakukan aktivitas perkuliahan atau didalam mengerjakan tugas yang begitu banyak. Namun saya berusaha untuk menciptakan dedikasi yang tinggi untuk menyelesaikan semua itu.
Saya mempunyai cita-cita menjadi konselor yang professional walau bukan tujuan pertama pada awalnya. Karena cita-cita saya adalah ingin menjadi seorang ekonom. Namun, saya tidak menyesali semua itu. Walau saya tidak menjadi ekonom tapi setidaknya saya bisa menjadi manusia yang berguna dimasa yang akan datang yakni melalui keahlian saya menjadi konselor, menjadi ekonompun demikian. Tetapi saya percaya dengan kata seorang tokoh  "Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian mereka" ~Eleanor Roosevelt~.
Berpijak pada kata mutiara diatas maka saya percaya bahwa cita-cita saya menjadi seorang konselor akan terwujud. Namun untuk mewujudkan hal itu tidak lain dan tidak bukan yakni melalui pendidikan. Karena dengan pendidikan kita dapat meraih apa yang kita inginkan, hal ini sesuai dengan kata pepatah Arah yang diberikan pendidikan Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya (Plato). Pendidikan akan menentukan masa depannya seseorang seperti apa dan bagaimana orang tersebut.
Begitupun dengan saya yang kuliah pada jurusan kependidikan islam konsentrasi bimbingan dan konseling, sebuah jurusan bagian dari sub-sistem yang ada di uin-suska riau. Suatu jurusan atau konsentrasi yang mempunyai visi dan misi yang mulia yakni menciptakan manusia yang mampu membantu peserta  didik didalam mengatasi problem yang dihadapinya dalam kaitan dengan proses pendidikan atau kehidupan sehari-hari anak didik.
Dengan melihat tempat dan ranah, maka sudah jelas kami-kami di jurusan kependidikan islam konsentrasi bimbingan dan konseling akan dibentuk atau diciptakan menjadi konselor sekolah yang professional. Untuk mewujudkan keprofesionalan tersebut tentu dengan memenuhi atan menguasai semua mata kuliah yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling, dalam konteks ini seperti mata kuliah psikologi dan materi khusus bimbingan dan konseling.
Disamping penguasaan secara teoritis kami juga dibekali dengan mata kuliah yang langsung praktek dilapangan seperti mata kuliah instrumentasi bimbingan dan konseling, sebenarnya tidak hanya mata kuliah ini saja tetapi masih banyak mata kuliah yang menuntut dengan praktek-praktek disekolah. Namun kali ini saya ingin mendeskripsikan hasil pengalaman saya ketika praktek pada mata kuliah intrumentasi bimbingan dan konseling di MA Kampar timur dengan teman-teman satu group atau tim.
                              Suasana Lokal Ketika Praktek
Pengalaman pertama kali saya praktek di sekolah, berhadapan langsung dengan siswa yang manis- manis dan imut-imut. Didalam benak saya terlintas bahwa anak-anak ini mempunyai sebuah potensi yang luar biasa dan jika potensi itu benar-benar dikembangkan maka anak-anak ini menjadi seseorang yang luar biasa. Sekarang adalah bagaimana kita membantu anak didik itu mengembangan semua potensinya dengan sebagai alat yang sudah ditentukan serta mengarahkan anak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Murid yang dipersenjatai dengan informasi Akan selalu memenangkan pertempuran (Meladee McCarty) dengan ini mempunyai arti bahwa seorang anak berkembang maksimal dan mampu mewujudkan masa depannya adalah dengan diberikannya informasi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dan sesuai dengan kapasitasnya.
Ribut memang suasana lokal XA pada waktu pertama kami masuk, tentu hal ini berpengaruh terhadap performent kami didalam penyampaian aturan atau sejenis. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena saya dan teman-teman sedikit sabar dan memberikan masukan sehingga timbul kesadaran pada anak didik. Proses penyelenggaraan AUM pun berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, anak mengisi dengan antusias walau kadang muncul pertanyaan yang sedikit lucu yang terlontarkan dari mulut anak didik. Namun saya juga sadar inilah kreativitas anak yang begitu luar biasa yang muncul yang dibarengi dengan keadaan pada waktu itu. Saya juga sangat menyenangi kata mutiara Hendry Adam
Seorang Guru
Menggandeng tangan, Membuka pikiran
Menyentuh hati, Membentuk masa depan
Seorang Guru berpengaruh selamanya
Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir
(Henry Adam)
Dengan sepotong kata mutiara tersebut bahwa pengaruh seorang guru tidak ada batasnya. Tetapi kami satu tim mengalami sedikit hambatan karena anak-anak belum tahu apa dan bagaimana bimbingan dan konseling seperti pasti, anak-anak lebih suka berkeluh kesah masalah belajar dengan temannya sendiri dari pada kepada konselor sekolah. Saya juga sedikit berbisik kepada salah satu anak didik dengan melontarkan pertanyaan, apa yang anda ketahui tentang bimbingan dan konseling ? Anak tersebut menjawab ” jika ada masalah maka kami dipanggil dan diselesaikan oleh guru pembimbing”. Betapa ironisnya ketika saya mendengarkan kata-kata ini. Apakah guru pembimbing tugasnya seperti itu, tentu jawaban yang terlontar bagi yang tahu tidak.
                         Pulang dari Praktek di MA Kampar Timur
Kurangnya pengetahuan, pemahaman terdahap bimbingan dan konseling adalah penyebab ini, selanjutnya adalah kurangnya peran, sosialiasasi dari guru pembimbing menjadi penyebab kesalah pahaman tersebut. Padahal di MA Kampar Timur sudah ada guru pembimbing namun peran dan eksistensinya belum ada. Hambatan kami selanjutnya adalah kurangnya responsif yang maksimal dari guru pembimbing yang menyulitkan kami didalam melakukan penjajagan terhadap siswa.
Didalam penyampaian hasil baik itu AUM UMUM, PTSDL dan SOSIOMETRI tidak ada halangan yang begitu besar dari anak-anak. Namun siswa meminta untuk melihat hasil AUM UMUM, dan PTSDL secara individual tentu hal ini sangat mengkwatirkan takut terjadi salah persepsi. Tetapi desakan yang terus berdatangan sehingga kami satu tim memutuskan untuk melihatkan hasil individual tersebut dengan satu catatan sifat rahasia dan kami memberikan waktu sekitar 10 menit untuk melihat hasil tersebut.
Apa yang kami takutnya ternyata betul-betul terjadi, anak-anak bingung bagaimana cara membacanya. Bahkan ada anak yang salah persepsi buat apa ini, masa hasilnya seperti ini doank. Tetapi kami satu tim memberikan sedikit masukan dan pengertian serta memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk bertanya. Dan Alhamdulilah hasilnya anak cukup puas dan senang, kami juga tetap berharap agar kedepannya tidak terjadi salah persepsi terhadap bimbingan dan konseling. Tidak lama setelah itu kami menutup pertemuan pada pagi hari itu, dengan berat hati kami mengucapkan salam perpisahan kepada anak-anak, tetapi kami tetap berpesan jikalau ada suatu masalah atau problem yang tidak bisa diatasi sendiri dapat menghubungi kami karena sebelumnya kami sudah memberikan nomer handpone kepada anak-anak. Sayonara ,,,,,,, Arigato Ghozhaimasu MA Kampar Timur, saya dan teman-teman akan merindukanmu,,,,,!!!!!!!!

No comments:

Post a Comment